Nicki Minaj Pink Friday Nicki Minaj Frand Piano Cover Art
Released by: Universal Music Republic of indonesia
Kesuksesan "Pink Friday" (2010) dan "Pink Friday: Roman Reloaded" (2012) mengangkat nama Onika Maraj alias Nicki Minaj ke puncak kepopuleritasan. Hip hop yang dibungkuns pop dan EDM membuat dirinya sebagai sosok penampil popular terdepan. Tapi hal ini justru membuat kaum puritan hip hop meremehkan kemampuan Minaj dalam hip hop yang sebenarnya. Mungkin karena itu Minaj kemudian mengerjakan album ketiganya, "The Pinkprint" dengan penuh keseriusan dan lagu-lagu yang terdengar edgy.
Ini memang seperti pisau bermata dua. Ia besar karena lagu-lagu pop. Tapi ia adalah seorang artis hip hop. Ia seharusnya getir, gahar, kelam. Seorang artis seharusnya hip hop tidak perlu membuktikan apa-apa, karena mereka sudah dikenal dengan sebagai sosok dalam arketipe-arketipe tadi. Minaj adalah seorang artis hip hop besar, tapi ternyata masih harus membuktikan eksistensinya.
Apakah "The Pinkprint" berhasil dalam upaya Minaj untuk itu? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Iya, karena "The Pinkprint" menghadirkan sosok Minaj yang berbeda dari yang biasa kita kenal, meski sebenarnya sosok yang ditampilkannya kini bukanlah seseorang yang asing juga. Setidaknya bagi yang sudah menyimak Minaj saat ia merilis beberapa mixtape pra-"Pink Friday".
Oleh karenanya anthology kemudian diisi pleh banyak track yang menampilkan Minaj dalam mode "serius". Contohlah track pembuka, 'All Things Get', sebuah balada RnB yang menyajikan Minaj dalam sebuah pengakuan yang blak-blakan dan personal. Ini disusul dengan track kedua 'I Lied' yang secara terbuka menampilkan sisi rapuh dirinya sebagai seorang perempuan.
Rail-track moody ini sebenarnya sudah bisa diantisipasi mengingat Minaj merilis 'Pill N Potions' yang merupakan sebuah nomor balada yang bergerak cukup lambat. Tapi tentunya dimiks dengan RnB dan hip hop. Minaj menghabiskan sebagian durasi lagu dengan bernyanyi alih-alih rap, mulai dari poesy yang dinyanyikan secara berbisik, hingga chorus yang menggebu. Tentu saja tidak kelupaan rap ala Minaj yang khas. Diproduseri oleh Dr. Luke dan Cirkut, Pill N Potions merupakan kejutan manis yang menyenangkan.
Setelah 'Pills North Potions', Minaj kembali menghadirkan lagu berbau "galau". Kali ini sebuah balada moody gubahan Skylar Gray yang juga hadir sebagai penyanyi untuk seksi chorusnya, 'Bed of Lies'. Hip hop masih menjadi senjata Minaj, akan tetapi dengan hadirnya Grayness, mau tidak mau atmosfir pop gloomy tadi pun sulit untuk dihindarkan, tapi malah berbaur dengan cukup baik dengan ciri khas Minaj.
Tapi Minaj kita kenal karena gaya badung dan urakannya yang sangat radio-friendly. Oleh karenanya hadirlah hits raksasa mililknya, 'Anaconada'. Sebuah lagu yang penuh dengan sexual innuendo yang mungkin vulgar. Tapi dengan memadukan antara hip-hop oldskool, electro-popular dan sedikit pengaruh K-pop, Anaconda menjadi lagu kesekian Nicki Minaj yang sangat menggelitik untuk disimak. perpindahan beat yang dinamis menjadi kekuatannya selain, tentu saja, rap-nya Nicki.
Minaj tampkanya memang tak bisa meninggalkan imej pop-nya dengan begitu saja. Toh 'Anaconda' lah yang membesarkan nama anthology ini. Oleh karenanya, "The Pinkprint" juga menyediakan ruang untuk track-track pop sejenis, seperti nomor EDM depression-primal yang tricky dan menyenangkan untuk disimak, 'The Night Is Still Young' atau ' Buy A Heart' dengan Meek Mill sebagai tandem dan mengambil sampel lagu deep firm milik Henry Krinkle, 'Stay'. Hip hop yang lebih pop-friendly juga dihadirkan dalam 'Trini Dem Girls' yang menampilkan rapper Lunchmoney Lewis. Jangan lewatkan nomor penutup, sebuah balada minimalis, 'M Piano', dimana Nicki bernanyi dengan penuh perasaan, yeah, no rapping hither, hanya ditemani oleh piano.
Menarik bagaimana rails-rail tersebut di atas dihadirkan secara berderetan dan menempati paruh akhir album. Seolah-olah jika ada "Pink Friday" jilid tiga, maka lagu-lagu tadi bisa menjadi materinya. Ini menjadi terasa pas, karena selain masih mengusung semangat pop, track-track ini juga menampilkan kualitas popular yang bergerak lebih dewasa, ketimbang membidik pasar remaja sebeperti album-album sebelumnya.
Hanya saja, kembali ke masalah pembuktian eksistensi tadi. Oleh karenanya tidak heran jika paruh pertama album diisi oleh banyak track kelam dan edgy, Minaj dalam style "serius". Dan ia tidak tanggung-tanggung dalam mengajak rekan kolaborasi.
Tampaknya hanya Nicki Minaj yang hanya bisa menyatukan Drake dan Chris Chocolate-brown dalam sebuah lagu. Tidak hanya itu, ia juga menarik Lil Wayne agar lagunya terdengar lebih meriah. Mereka semua bergabung dalam single terbaru Minaj, 'Only'. Meski berisi lirik yang vulgar, ternyata Only yang diproduseri oleh Dr. Luke dan Cirkut ini dikerjakan mereka dengan sangat baik. Hip-hop moody dengan sentuhan Trap menjadi andalan. Baik Minaj, Drake dan Wayne masing-masing tampil hanya sekali. Justru Brownish yang kerap hadir sebagai penyanyi chorus. Kerjasama yang cukup solid dan kompak mereka tunjukkan di sini.
Lantas ada 'The Crying Game' yang menampilkan Jessie Ware, dimana Minaj dan Ware sukses mengantarkan melankolia dalam lagunya. Atau saat Minaj berhasil mengajak Ariana Grande untuk tampil secara lebih "dewasa" dalam 'Go On Your Knees'. Highlight tentunya adalah kerjasama kedua Minaj bersama the one and merely Queen Beyoncé dalam Feeling Myself. Hip hop dalam bentuk yang paling murni dan matang menjadi persembahan mereka.
Menarik bagaimana Minaj memecah "The Pinkprint" dalam dua "kubu" yang masing-masing dkerjakan dengan sangat baik. Akan tetapi ini bukan tanpa masalah. Seperti pisau bermata dua tadi, album menjadi belang-belang secara tone. Setelah rap serius yang terkadang depresif, tiba-tiba Minaj berubah menjadi penampil pop yang ringan.
Mungkin Minaj belum begitu berhasil menunjukkan dirinya sebagai sosok bintang hip hop sejati seperti yang diinginkan oleh sebagian besar orang. Tapi jelas "The Pinkprint" menunjukkan kemampuannya sebagai musisi yang bergerak dalam arah yang lebih baik. Album dikerjakan dengan teknis yang rapi dan tepat guna. Dan satu yang pasti, Minaj kini terdengar menjadi lebih "manusiawi", sosok yang bisa direlasikan secara personal, ketimbang produk jualan belaka.
Music Video: Anaconda
Official Website
Rate the anthology:
[ratings]
Buy album on iTunes: The Pinkprint – Nicki Minaj
(Haris / CreativeDisc Correspondent)
TRACKLIST
1. "All Things Go" four:53
2. "I Lied" v:04
3. "The Crying Game" (featuring Jessie Ware) 4:25
4. "Get on Your Knees" (featuring Ariana Grande) 3:36
v. "Feeling Myself" (featuring Beyoncé) 3:57
6. "Simply" (featuring Drake, Lil Wayne and Chris Brown) v:12
7. "Want Some More" 3:49
viii. "Four Door Aventador" 3:02
ix. "Favorite" (featuring Jeremih) 4:02
10. "Buy a Heart" (featuring Meek Factory) 4:xv
eleven. "Trini Dem Girls" (featuring Lunchmoney Lewis) 3:xiv
12. "Anaconda" 4:20
13. "The Nighttime Is Still Young" 3:47
14. "Pills N Potions" 4:27
15. "Bed of Lies" (featuring Skylar Grey) 4:29
sixteen. "Grand Piano" four:19
Source: https://creativedisc.com/2015/01/album-of-the-day-nicki-minaj-the-pinkprint/
0 Response to "Nicki Minaj Pink Friday Nicki Minaj Frand Piano Cover Art"
إرسال تعليق